Sabtu, 29 November 2014

Sahabat Kecilku

Dulu waktu masih aku SD dan SMP aku mempunyai 4 orang sahabat yang selalu setia bersamaku. Mereka adalah teman dari kecilku mereka adalah Hairil, Hasby, Jafar dan Untung.
Pernah suatu saat di sekolah waktu kami sudah SMP, salah seorang temanku ribut di dalam kelas dan saat itu aku (Jhumar) yang bertindak sebagai ketua kelas memberitahu kepada temanku, dan kataku pada mereka “Bro jangan kamu terlalu ribut nanti kita dimarahi sama pak guru” Tapi anehnya malahan dia tambah ribut mungkin dia sengaja kasi emosi saya, pikiranku seperti itu sama mereka. Tapi saya tidak ambil hati karena saya berpikir mereka adalah teman dekatku.
Setelah saya sudah cape kasi tau mereka, saya keluar tinggalkan mereka di dalam kelas tapi malahan mereka ikut juga bersama saya tinggalkan kelas. Berapa jam kemudian salah seorang temanku cewek melaporkan kami yang keluar tinggalkan ruangan kelas dan akhirnya kami dipnggil menghadap kantor. Setelah kami sampai di kantor ternyata kami dihukum sama bu guru, dan setelah keluar dari kantor temanku tertawa lantaran mereka yang berbuat salah saya (Jhumar) yang kena batunya, tapi tak apalah mereka kan temanku, kataku dalam hati. Beberapa tahun kami bersama menghabiskan waktu yang tak akan pernah terlupakan sejak dari SD – SMP akhirnya kami berpisah lantaran kami melanjutkan sekolah kami di jenjang SMA.
Setelah kami berpisah aku dan temanku tidak bisa lagi berkomunikasi lantaran waktu dan jarak yang memisahkan kami. Beberapa bulan kemudian aku mendengar kabar bahwa di antara temanku ada yang putus sekolah mereka adalah Jafar dan Hasbi, katanya sih lantaran pergaulan disana. Kini tinggalah aku (Jhumar), Hairil dan Untung yang masih bertahan tapi sayangnya kami berbeda tempat dan aku juga tidak tau kabar temanku yang dua orang ini bagaimana sekarang.
Beberapa tahun kemudian barulah aku mendengar kabar mereka tapi di antara temanku ini ternyata satu temanku tersiksa di tempat tinggalnya dan dia sempat cerita sama saya kalau dia tidak betah lagi tinggal di rumah itu, saya juga tidak tau apa alasannya, dan dia sempat mengeluarkan air mata, waktu dia bicara sama saya lewat hp, dan aku sarankan sama dia, kataku “memang gitu tinggal di rumah orang tidak ada enaknya dan kita anggap saja sebagai cobaan”.
Beberapa bulan kemudian dia kabur dari rumah tempat tinggalnya tanpa sepengetahuan yang punya rumah dan orang tuanya. setelah dia tau kabur dari rumah, bapaknya sempat mencarinya tetapi tidak ketemu ternyata selama ini temanku bersembunyi di masjid dan tidur disitu. Bapaknya pun tau kejadian itu dan Akhirnya bapaknya mengizinkan untuk pindah sekolah, akhirnya aku sempat bertemu dengan dia karena disaat itu saya juga berada di tempat dia sekolah dan dia bilang padaku “hhmmmpp lamanya baru bertemu sob sudah hampir dua tahun” Dia juga sempat bertanya “gimana kabar teman kita yang lain…?” saya menjawab “saya kurang tau juga sob”.
Setelah kami lulus dari SMA kami pulang di kampung halaman dan akhirnya kami berkumpul lagi seperti yang dulu lagi, kaya waktu SD dan SMP. Beberapa bulan lamanya kami disana kami melanjutkan pendidikan kami lagi yaitu Kuliah, dan akhirnya kami berpisah lagi tapi sayangnya yang jauh dari kami yaitu temanku yang namanya UNTUNG, itu lantaran keinginan orang tuanya yang dia turuti kuliah di negeri orang yang jauh, tapi saya besyukur masih bisa bersama temanku yang satu ini yaitu HAIRIL. Tapi aku masih bisa juga berkomunikasi dengan temanku yang jauh meskipun hanya lewat hp saja. Aku juga tak lupa sama temanku yang putus sekolah meskipun kami jarang berkomunikasi tapi kami selalu ingat mereka karena mereka adalah sahabat sejak kecilku…
Pesanku pada pembaca jangan sia-siakan SAHABAT mu karena sahabat lebih berharga daripada pacar, SAHABAT…! yang paling mengerti saat kita susah ataupun senang…
SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar